Jangan Salah Gunakan Uang Anda!

main_img

Kebanyakan orang hidup dalam mimpi indah, bergantung kepada hal-hal yang mereka pikir bisa membuat mereka kaya. Namun, Anda perlu tahu bagaimana agar uang Anda dipakai dengan benar. Berikut adalah beberapa kesalahan dalam memakai uang dan juga trik untuk menyiasati hal tersebut :

1. Jatuh cinta … dengan investasi Anda

Hal yang baik jika Anda mencintai seseorang, namun mencintai saham akan membawa masalah untuk Anda. Beberapa klien dari Laura Tarbox, seorang financial planner, berpusat pada pasar saham karena mereka merasa bekerja kepada perusahaan saham tersebut sehingga mereka akan merasa tidak setia jika menjualnya. Laura Tarbox mengemukakan bahwa hal ini jangan dibiarkan berlangsung terus. Jangan biarkan kekayaan Anda terkurung dalam satu saham lebih dari 10%.

2. Mengejar fantasi

“Keadaan masa lalu bukanlah indikasi kenyataan masa depan.” Merupakan kalimat yang tepat namun tidak semua orang yang mempercayai kalimat tersebut. Para pemain saham, misalnya, atau seseorang yang kalah dalam bisnis sehingga mengalami kerugian, biasanya jatuh dalam lumpur dan tidak dapat bangkit lagi. Mereka menumpahkan kekayaan mereka untuk mengejar mimpi / fantasi yang ada dalam pikiran mereka, sehingga saat jatuh, mereka makin terpuruk. Orang-orang seperti ini perlu tahu bahwa jika Anda gagal sekarang ini, Anda dapat meraih sukses keesokannya.

3. Menyamakan “Penjualan Promo” dengan “Harga Bagus”

Ambil contoh ada dua televisi yang dijual, keduanya sama spesifikasinya dan harganya, misalkan Rp 1 juta. Namun, di salah satu TV tersebut tertera harga awalnya Rp. 1,5 juta. Mana yang Anda pilih? Anda pasti pilih TV yang dari Rp 1,5 juta menjadi Rp. 1 juta, bukan? Padahal televisi yang satunya lagi itu merupakan televisi rekomendasi banyak orang. Kenapa Anda memilih TV yang sedang dijual promo? Sederhana sekali, karena sedang dalam harga murah.

Kenyataannya, Rp. 1 juta tetaplah Rp. 1 juta. Hanya karena ada informasi Rp. 1,5 juta diberi tanda silang dan diganti dengan Rp. 1 juta, bukan berarti Anda langsung mengeluarkan uang Anda untuk mendapatkannya. Lain kali, jika Anda ingin membeli sesuatu, ingatlah apakah benda tersebut harganya sejajar dengan nilainya, apakah Anda memerlukannya, atau mungkin Anda bisa mendapatkan benda lain yang mirip tapi dengan harga lebih rendah.

4. “Balas dendam”

Anda tidak butuh benda tersebut, Anda bahkan tidak mau. Tapi, tidak ada seorang pun yang dapat memberitahu Anda apa yang tidak seharusnya Anda beli. Anda seperti orang balas dendam yang membeli barang-barang tanpa peduli dengan keuangan Anda. Jika Anda benar-benar susah mengendalikannya, bicaralah dengan penasihat keuangan atau perencana keuangan Anda.

5. Berutang

Banyaknya orang yang mempunyai tabungan hanya sebesar 2% daripada mereka yang mempunyai kartu kredit sebanyak 14%. Mungkin Anda akan berargumentasi bahwa Anda membutuhkannya untuk keadaan darurat. Tidak ada alasan sebenarnya bagi Anda untuk hidup dalam keadaan berhutang, baik kepada bank maupun perseorangan. Mengantisipasi keadaan darurat yang sewaktu-waktu bisa terjadi, Anda harus rajin menabung pendapatan Anda secara rutin dan bijaksana. Itulah aset Anda ke depan. Mungkin Anda masih punya kartu kredit, tapi Anda tidak menggunakannya lagi, kecuali Anda sudah tidak punya jalan keluar.

6. Ketidakamanan Perbankan Online

Secara perhitungan kasar, setengah dari penduduk dunia ini sudah mengaktifkan online banking-nya, dimana managemen dan waktu lebih mudah. Pertanyaannya sekarang, bank apa yang mempunyai keamanan perbankan online? Mereka menaruh banyak firewall, seperti tembok-tembok di sekeliling kita, mereka menyediakan satpam untuk menduduki tempat-tempat yang dianggap bisa dimasuki pencuri selama 24/7.

Sekarang lihat mailbox Anda yang mungkin tidak dikunci dan dijaga, itu yang dicari pencuri. Kenyataannya, pencuri dapat menyusup dan mengambil informasi rahasia Anda via email atau mereka menyusup ke rekening bank online Anda. Jika Anda sudah melakukan online banking ini, jangan kuatir. Beri pengaman pada jaringan internet Anda dan cek secara teratur data keuangan Anda.

7. Menimbun uang

Alkitab katakan, “Ada orang yang menimbun harta tapi selalu kekurangan, tapi ada yang menyebar harta dan hidup dalam kelimpahan.” Ini membuktikan bahwa ketika Anda memberikan uang kepada yang kekurangan, maka suatu hari Anda akan diberi. Bukan berarti, pikiran Anda melulu tentang diberi makanya Anda memberi. Bukan pula berarti Anda boros dan tidak perlu menyimpan uang lagi.

Uang, Anda tabung untuk membuat Anda dan orang-orang yang Anda cintai agar merasa aman dan nyaman. Hal yang sangat membahagiakan bila Anda menggunakan uang tersebut untuk menyenangkan keluarga Anda, membawa anak Anda ke tempat bermain, menyenangkan orangtua Anda dengan mengajaknya jalan-jalan ataupun memberikan hadiah-hadiah kecil kepada orang yang Anda kasihi. Jauh lebih menyenangkan dibandingkan bila Anda baru akan memberikan uang tersebut setelah Anda menutup usia.

Source : yahoo/lh3

Powered by Blogger