Membiasakan Diri Dengan Anggaran Anda

main_imgMembuat anggaran atau budgeting membutuhkan waktu dan kemauan yang kuat. Mungkin tidak selalu berhasil pada bulan-bulan pertama. Tetapi jangan takut jika Anda tak berhasil mencapai tujuan Anda karena semakin sering Anda melakukannya, Anda akan menjadi terbiasa membuat anggaran. Berikut adalah beberapa cara membuat anggaran jadi lebih mudah :

1. Tuliskan. Anda harus berusaha menulis baik pemasukan maupun pengeluaran sehingga Anda tidak akan melupakannya.

2. Jika Anda memiliki pemasukan lebih, Anda bisa membayar cicilan-cicilan yang cukup besar. Misal, membayar uang cicilan KPR, atau menyisakan untuk berlibur atau memberikan hadiah untuk orang terkasih.

3. Biasakan untuk berpikir ke depan. Jika Anda sudah mengetahui bahwa situasi akan berubah, misal bayi kedua akan lahir, kamar mandi perlu direnovasi, rencanakan ulang keuangan Anda.

4.Usahakan Anda tidak menimbun hutang. Jangan memakai kartu kredit terlalu sering.

5. Ketika penghasilan Anda meningkat, jangan berfoya-foya. Tetap bijaksana dalam mengunakan uang sampai Anda benar-benar yakin bisa selangkah lebih maju keluar dari kesulitan keuangan.

Kepandaian dalam mengatur keuangan akan makin terasah semakin Anda terus melakukannya. Mengubah kebiasaan finansial Anda akan mengubah hidup Anda.
Source : kompas.com/dan

Menyiasati Pengeluaran Berlebihan

main_imgSeberapa sering Anda menyadari bahwa Anda telah membelanjakan uang secara berlebihan untuk pengeluaran tertentu. Padahal, jika Anda membeli barang tersebut dengan cara atau tempat yang berbeda, mungkin Anda bisa lebih menghemat pengeluaran. Beberapa trik di bawah ini bisa Anda lakukan untuk tujuan tersebut:

1. Jika Anda ingin membeli pakaian, tas, dan sepatu, berusahalah untuk menghindari pembeli produk-produk fashion seperti ini saat baru terpajang di etalase, atau di deretan "new arrival" karena harganya masih mahal.Bersabarlah sedikit, tunggu hingga barang tersebut didiskon di department store langganan Anda. Cek juga harga sebelum dan sesudahnya, supaya tidak tertipu diskon palsu.

2. Ketika akan membeli bahan-bahan makanan, hindari berbelanja bahan-bahan tersebut di supermarket. Apalagi, membeli bahan makanan impor, atau yang merupakan bahan makanan organik.Berbelanjalah di pasar tradisional atau di tukang sayur yang lewat di depan rumah. Harganya bisa 3-4 kali lipat lebih murah daripada harga di supermarket. Kualitasnya pun tak jauh berbeda. Anda bisa tetap mendapatkan sayuran yang benar-benar segar saat berbelanja di pasar pagi hari.

3. Jika Anda ingin refreshing. Sebaiknya hindari berkunjung ke mall atau kurang frekuensi kunjungan Anda karena mall hanya akan membuat Anda berbelanja lebih banyak.

4. Jika Anda ingin membaca majalah atau menonton DVD. Pertimbangkan apakah Anda perlu berlangganan tetap selama setahun, jika majalah-majalah tebal itu tak pernah habis Anda baca? Atau koleksi DVD yang semakin menumpuk tapi tidak pernah ditonton. Beli saja majalah secara eceran, setelah memastikan bahwa informasinya memang Anda perlukan. Cara lain adalah dengan meminjamnya dari teman. Hal yang sama juga berlaku untuk DVD. Anda bahkan bisa bertukar koleksi film dengan teman-teman.

Source : kompas.com/dan

Hemat Pangkal Kaya

Sebelum Anda mulai menabung, Anda perlu menata pengeluaran Anda terlebih dahulu. Bagaimana cara menatanya? Anda bisa cari di internet, buku, majalah, ataupun sumber lainnya. Anda juga bisa melihat di sini sebagai bahan referensi.

Setelah itu, langkah selanjutnya adalah bagaimana Anda bisa menabung. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

•- Bila Anda mempunyai hutang, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan segera melunasi hutang Anda, karena akan merugikan Anda dengan bunga-bunganya yang ada.

•- Berhemat dengan pengeluaran Anda. Misalnya, tiap hari Anda minum kopi di warung tiap hari. Cobalah untuk bawa kopi instan sendiri dan buat sendiri. Jadi setidaknya Anda bisa menghemat Rp.2.000/hr atau Rp. 50.000/bln. Atau bila mau beli pakaian, Anda dapat menunggu waktu ada SALE.

•- Sisihkan uang di awal bulan dan bertekad untuk tidak memakainya. Karena, sekali Anda pakai, Anda akan tergoda untuk memakainya kembali sampai uang itu habis. Anda akan merasa senang bahwa Anda dapat menyimpan sesuatu untuk masa depan.

•- Jika Anda mendapatkan gaji per 2 minggu (bukan bulanan), artinya Anda mendapat gaji 2x dalam 1 bulan, maka tentukan satu dari dua tanggal terima gaji itu untuk menyisihkan uang. Jika Anda wiraswastawan, sebaiknya ambil tanggal di tengah bulan untuk menyisihkan uang, di saat Anda tidak membayar tagihan-tagihan.

•- Letakkan gambar dari benda yang Anda inginkan di tempat dimana Anda sering memandang. Di meja kerja Anda, di dekat kaca, di dinding rumah,di dompet Anda, di manapun. Kemudian kumpulkan uang secara regular selama waktu yang Anda perlukan untuk memberli benda tersebut. Motivasi diri Anda agar bisa mencapai target yang telah Anda tetapkan.

•- Buka rekening yang tidak bisa Anda sentuh, seperti deposito. Rekening ini biasanya mempunyai bunga lebih tinggi dan Anda tidak dapat mengambil uang kapan saja.

•- Uang koin yang dikumpulkan, misalnya Rp. 500 setiap hari, dalam sebulan (30 hari) terkumpul Rp. 15.000 dalam setahun (12 bulan) Rp. 180.000 dapat digunakan untuk kebutuhan ekstra lainnya seperti membeli buku tulis anak, hadiah kecil, dan lain sebagainya.

•- Setiap kali Anda menerima bonus, simpan. Uang ini bukan bagian dari penghasilan regular Anda, sehingga jangan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Namun, Anda dapat mempergunakan uang ini untuk melunasi hutang Anda.

•- Biasakan hidup hemat tanpa harus menderita. Bawa makanan dari rumah, gunakan transportasi umum, berhenti merokok, manfaatkan diskon, tidak sering dalam memanjakan diri maupun keluarga, dan masih banyak lagi.main_img

Source : vivanews/lh3

Racun Bagi Keuangan Anda

main_imgSemua kemudahan pinjaman yang disediakan saat ini, sebaiknya diwaspadai dengan penuh kehati-hatian. Apabila Anda membutuhkan uang, jangan cepat tergiru dengan kemudahan pinjaman yang ditawarkan dan jangan asal memanfaatkan semua peluang yang ada. Karena itu, sebaiknya perhatikan dulu tips-tips berikut ini terlebih dahulu sebelum Anda menentukan langkah keuangan Anda selanjutnya :

KTA (Kredit Tanpa Agunan)

Sekarang ini memperoleh uang sangat mudah, KTA menawarkan pinjaman tunai langsung cair dalam 1 hari. Namun jangan tertipu, di balik semua kemudahan itu tersirat aturan-aturan yang akan merugikan Anda, seperti suku bunga yang cukup tinggi. Jika tidak mendesak, sebaiknya hindari KTA.

Pinjaman Bank

Pinjaman bank ini lebih rumit daripada KTA dalam hal administrasi serta harus ada jaminan dan belum tentu disetujui. Biasanya, urusannya pun memakan banyak waktu karena banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi. Biasanya orang melakukan pinjaman bank ini bila ingin meminjam dalam skala besar. Masalahnya adalah, pinjaman yang besar akan menjadikan bunganya juga besar. Jika Anda ingin melakukan pinjaman bank, pastikan Anda mampu membayarnya dan carilah bank dengan suku bunga terendah.

Penarikan tunai kartu kredit

Anda harus berhati-hati bila mempunyai kartu kredit, karena Anda dapat dengan mudahnya menggunakan kartu kredit tersebut dan membuat Anda terlilit hutang yang tidak Anda sadari akan semakin besar jumlahnya. Salah satu fitur kartu kredit yaitu adalah penarikan tunai melalui ATM. Yang perlu Anda ketahui adalah bunga dari penarikan ini hampir 2x lipat dari bunga cicilan kartu kredit itu sendiri.

Rumah pegadaian

Sama seperti bank, Anda diharuskan untuk menggadaikan barang milik Anda dengan sejumlah uang. Barang Anda akan dihargai jauh di bawah harga pasaran dan tidak bisa ditawar. Jika Anda menginginkan kembali barang gadaian Anda, maka akan dijual dengan harga pasaran kepada Anda.

Rentenir

Biasanya rentenir akan memberikan bunga sesuka hati dan super besar. Biaya pengembalian bisa 2-3x lipat dari pokok pinjaman. Rentenir biasanya menggunakan kekerasan jika kamu tidak bayar tepat pada waktunya atau mereka akan membebankan bunga yang sangat tinggi atas keterlambatan Anda per hari.

Semua hal di atas sebaiknya dihindari jika memang tidak terpaksa, apalagi meminjam kepada rentenir. Sebaiknya Anda mulai menabung dan berhemat. Anda juga dapat berinvestasi kecil-kecilan, seperti membeli emas. Atau Anda dapat meminjam uang kepada keluarga atau teman dekat yang biasanya tidak memberikan bunga. Namun ingat, jaga kepercayaan mereka terhadap Anda. Sekali terjebak ke dalam belenggu hutang, Anda akan susah untuk keluar.

Source : twentea/lh3

Menghindari Kebangkrutan Financial

main_imgAnda dikatakan bangkrut jika jumlah hutang Anda lebih besar daripada harta Anda sehingga harta Anda tidak mampu lagi meng-cover jumlah hutang Anda. Pertanyaannya, mengapa jumlah hutang Anda bisa lebih besar dari harta Anda? Benarkah Anda bisa bangkrut karena kenaikan harga-harga barang? Tidak bisa disangkal, kenaikan harga-harga sudah pasti membuat daya beli Anda semakin menurun. Jika Anda ingin tetap menjaga tingkat konsumsi Anda, dengan kata lain menjalankan gaya hidup yang sama maka pengeluaran Anda otomatis akan bertambah besar.

Kondisi ini akan semakin parah seandainya tidak ada peningkatan pemasukan dalam kas keuangan Anda, akibatnya terjadi perebutan prioritas di antara berbagai pengeluaran rumah tangga Anda. Dan biasanya yang terjadi adalah Anda akan menunda pembayaran cicilan hutang Anda karena Anda terpaksa mengalokasikan penghasilan Anda lebih banyak untuk pengeluaran biaya hidup. Akan bertambah parah, jika suku bunga pinjaman Anda ikut naik maka Anda akan dihadapkan kepada pilihan sulit antara membayar kewajiban hutang yang membengkak atau menjaga tingkat konsumsi.

Untuk menghindari kebangkrutan ini sebenarnya sangat mudah karena sinyal-sinyal kebangkrutan sangat mudah untuk dideteksi. Tidak perlu menunggu Anda batuk-batuk dulu dalam membayar cicilan hutang. Perhatikan saja apakah masih cukup nyaman buat Anda menabung tanpa kepayahan membayar pengeluaran lainnya secara siknifikan. Jika kondisinya lebih buruk dari ini, maka Anda benar-benar harus melakukan perubahan-perubahan dalam anggaran rumah tangga.

Penghematan bahkan pemangkasan beberapa pos pengeluaran adalah langkah-langkah efektif yang harus segera Anda jalankan. Artinya Anda harus mengesampingkan pola hidup konsumtif dan berusaha untuk mengalokasikan penghasilan Anda untuk kebutuhan pokok berupa sandang, pangan, papan, menabung serta pembayaran cicilan hutang. Anda harus merubah cara mengelola uang Anda karena Anda tidak akan bisa mendapatkan hasil yang berbeda jika Anda terus berpikir dan melakukan hal yang ceroboh dengan uang Anda.

Source : mredu.net/dan

'Kantong Kering' Tidak Lagi Jadi Penyakit Anda

main_imgSaat ini, sebagian besar mahasiswa masih hidup dengan bergantung sepenuhnya pada uang kiriman orangtua. Kadang-kadang uang kiriman orangtua itu sudah menipis sebelum waktunya. Supaya hal ini tidak terjadi, maka mahasiwa harus bisa mengatur keuangan sebaik-baiknya.

Rencanakan lebih dahulu dengan mencatat pengeluaran, menyimpan kuitansi pembelian, dan membuat anggaran belanja terlebih dahulu.

Ada banyak cara bagi mahasiswa untuk mengatur keuangan mereka, salah satunya yaitu dengan bergabung dengan koperasi atau menabung di bank dengan suku bunga tinggi dan lebih bagus lagi bila tidak punya biaya administrasi. Membayar tagihan tepat waktu, jangan miliki kartu kredit terlebih dahulu, bila berbelanja pastikan memang ada uang sisa, dan hindari utang untuk kepentingan non-akademik.

Agar kehidupan kampus tidak boros, beli buku bekas atau Anda bisa pinjam saja. Bila Anda ingin menghemat, Anda tidak usah bawa mobil atau setidaknya pergunakan motor. Jangan hang out dengan orang boros karena Anda pasti ikut boros.

Semua hal di atas harus dimulai dari niat diri Anda. Rajin mempraktekkan metode di atas, mengembangkan diri, olahraga teratur sehingga setidaknya mengurangi hal-hal tak terduga. Makan makanan yang sehat, jauhi minuman keras, rokok, dll karena selain tidak baik buat kesehatan, hal tersebut juga mengurangi uang yang dikasih orangtua. Jika Anda punya pacar, pintar-pintarlah memikirkan kencan kreatif namun tidak mahal.

Yang terakhir adalah Anda mungkin dapat menghasilkan uang sendiri, asal tidak mengganggu kuliah Anda. Obat yang baik yaitu bergembiralah selalu karena gembira adalah obat bagi kesehatan. Rajinlah belajar, agar Anda dapat cepat selesai kuliah sehingga banyak mengurangi uang kuliah Anda.

Source : petra/lh3

"Financial Makeover" Dalam Seminggu

main_img

Apakah Anda pernah mengalami kehabisan uang padahal baru seminggu yang lalu Anda menerima gaji? Anda mungkin heran karena Anda bukan termasuk orang yang bergaji di bawah upah minimum. Mungkin hal ini disebabkan oleh gaya hidup Anda yang lebih besar pasak daripada tiang. Inti masalah Anda adalah pada pengeolaan keuangan yang salah.

Robert Pagliarini, MSFS, CFP, penulis The Six-Day Financial Makeover dan presiden Pacifica Wealth Advisors, Inc., membuat sebuah sistem yang bisa membantu Anda untuk mengontrol keuangan Anda, sebagai berikut :

1. Buatlah laporan pengeluaran. Satu-satunya cara untuk mengawasi keuangan adalah dengan memeriksa, kemana perginya uang Anda. Buatlah catatan untuk setiap pengeluaran Anda selama seminggu. Jangan hanya fokus pada pengeluaran yang besar seperti sewa rumah, bensin, atau asuransi tetapi coba perhatikan berapa banyak pengeluaran kecil-kecilan Anda seperti nonton film, ngopi bareng teman, atau memborong DVD dan akumulasikan. Jumlahnya pasti cukup banyak, bukan?

2. Terapkan manajemen amplop. Ini mungkin metode yang Anda anggap kuno tetapi Anda akan melihat manfaatnya. Caranya, tiap minggu ambil sejumlah uang dari ATM atau bank (sesuai dana Anda, atau kurang dari itu), lalu bagi-bagi sesuai kebutuhan. Belanjakan uang hanya dari dana tersebut selama seminggu. Anda akan terkejut dengan penghematan yang sudah Anda lakukan.

3. Tunda pengeluaran. Anda mungkin bisa menunda liburan atau menukar tambah mobil baru Anda untuk sementara waktu sehingga Anda akan mendapat tambahan uang untuk keperluan yang lebih mendesak. Setiap pengeluaran yang Anda batalkan adalah tabungan ekstra dalam dompet Anda.

4. Batalkan pengeluaran yang tidak Anda manfaatkan. Misalnya, Anda mendaftar jadi anggota pusat kebugaran, tetapi tak pernah menggunakan keanggotaan Anda, lebih baik memanfaatkan uang membership untuk keperluan lain. Hal yang sama bisa Anda terapkan untuk biaya ekstra saluran tambahan dari TV berbayar yang tak pernah Anda tonton.

5. Kurangi pengeluaran. Misalnya Anda punya kebiasaan makan bersama keluarga besar pada Minggu siang. Anda bisa mengurangi tradisi ini dengan makan bersama hanya dua minggu sekali. Cara lain tetap makan bersama tiap minggu, namun dengan memilih restoran yang tidak begitu mahal.

Source : kompas.com/dan

Jangan Remehkan Uang RecehJangan Remehkan Uang Receh

main_imgSebelum Anda mengeluarkan biaya bulanan, sebaiknya sisihkan uang Anda untuk ditabung atau mungkin untuk pendidikan anak Anda kelak. Jika Anda belum menikah, Anda dapat menyisihkan buat keperluan pernikahan Anda nantinya, untuk anggota keluarga seperti orangtua, ataupun keperluan lain yang lebih penting menurut Anda. Anda juga perlu menyediakan uang untuk membayar premi asuransi.

Sekarang mari kita berhitung. Dengan perkiraan di atas, maka total pengeluaran Anda kemungkinan akan seperti ini :

Uang Masuk

Penghasilan : 100 persen

Uang keluar

Cicilan : 30 persen

Tabungan rutin : 15 persen

Premi asuransi : 20 persen

Total : 65 persen dari penghasilan

Berarti, sebelum Anda sempat belanja kebutuhan hidup sehari-hari, atau sepasang sepatu, atau biaya transportasi sehari-hari, atau biaya lainnya, penghasilan Anda sebesar 65% sudah berkurang. Lalu, dengan jumlah sisa penghasilan yang hanya 35% Anda memutuskan pergi makan ke restoran fast food. Sekali makan menghabiskan sepuluh ribu rupiah. “Ah, nggak ada masalah, cuma sepuluh ribu ini.”

Setelah mengeluarkan jumlah uang yang cukup besar untuk membayar cicilan rumah, tabungan untuk anak/menikah, dan membayar premi asuransi, apa bedanya keluar uang sepuluh ribu lagi? Toh itu cuma uang receh.

Bedanya banyak sekali!!!!!

Kalau Anda keluar uang sepuluh ribu rupiah setiap hari untuk makan di restoran atau beli cokelat / majalah / minuman atau apapun, maka dalam dua puluh tahun Anda akan keluar uang Rp 206 juta! Itu dengan asumsi bahwa setiap tahun harga-harga naik sebesar 10 persen per tahun. Bayangkan, itu adalah jumlah uang receh yang Anda keluarkan setiap hari.

Karena itu, jangan remehkan pengeluaran-pengeluaran kecil yang Anda lakukan setiap hari, sekecil apapun. Lakukan pengecekan pengeluaran yang telah Anda lakukan tiap hari sehingga Anda dapat melihat apakah keuangan Anda ‘surplus’ atau ‘minus’. Tabung setiap uang ‘surplus’ tersebut atau gunakan untuk keperluan yang bermanfaat lainnya.

Bukan berarti, Anda tidak boleh makan di restoran. Namun, kalau Anda mempunyai uang yang lebih, maka Anda dapat mengajak keluarga Anda atau siapapun untuk makan. Anda dapat memanjakan diri Anda.

Source : semuabisnis/lh3

Memiliki Keuangan Pribadi Yang Sehat

main_imgKondisi keuangan Anda akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan emosional, fisik, dan spiritual Anda. Pengaturan keuangan yang salah sering menjadi sumber berbagai masalah dalam hidup Anda. Anda harus membangun hubungan yang sehat dan jujur dengan uang sehingga sangat penting untuk menjaga kondisi keuangan Anda tetap sehat. Ada beberapa hal yang menjadi tanda bahwa keuangan Anda cukup sehat, sebagai berikut :

1. Anda memiliki kebiasaan menabung dan berinvestasi. Semakin Anda sadar dengan kebiasaan ini keuangan Anda akan semakin sehat. Jadi miliki tabungan di rekening bank Anda dan berinvestasilah dalam bidang properti, reksa dana dan lain-lain.

2. Anda berani mengambil risiko finansial. Risiko finansial bisa juga digolongkan sebagai langkah yang cerdas, misalnya jika Anda membeli rumah sebagai investasi, atau mencari cara-cara untuk memperoleh uang dari hobi Anda.

3. Anda memiliki tujuan keuangan. Tujuan Anda mungkin meningkatkan penghasilan menjadi sekian juta rupiah sebulan atau Anda tertarik pada sebuah investasi.

4. Anda memahami persoalan keuangan secara mendasar. Seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, suku bunga, pajak penghasilan, dan lain sebagainya. Semakin Anda menguasai masalah keuangan, semakin sehat kondisi keuangan Anda, karena Anda tahu apa yang harus Anda lakukan dengan uang Anda.

Source : kompas.com/dan

Kebebasan Waktu dan Uang

main_img

Mencari penyebab kenapa kita selalu ada dalam himpitan keuangan dan memecahkannya dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam hidup. Setiap kita pasti menginginkan kebebasan waktu dan uang. Kunci untuk menemukan hal tersebut adalah dengan melihat berbagai kemungkinan-kemungkinan dan mengambil keputusan yang tepat dari pilihan-pilihan yang ada dalam hidup kita. Hanya ada empat hal penting berkaitan dengan uang yang harus Anda ketahui :

Bagaimana Anda menghasilkannya

Bagaimana Anda menyimpannya

Bagaimana Anda menginvestasikannya

Bagaimana Anda menikmatinya

Secara teori, ada banyak sekali tips-tips yang dapat Anda ikuti untuk melakukan keempat hal di atas. Mungkin Anda sudah seringkali membacanya. Anda sudah memiliki penghasilan bulanan dari kerja Anda. Anda juga setiap bulan sudah menabung.

Mungkin Anda malah sudah menginvestasikan tabungan Anda ke lain hal agar memberikan hasil yang lebih baik di jangka waktu yang lebih panjang. Mungkin ada dari Anda yang sudah bisa menikmati apa yang Anda peroleh dari penghasilan bulanan Anda.

Tapi mengapa masih banyak orang yang merasa bahwa keuangannya masih saja sulit? Mari Anda perhatikan posisi-posisi berikut ini dan mulailah Anda mencari berada di posisi manakah Anda?

Posisi budak. Dari sisi harta Anda hanya punya sedikit atau bahkan tidak memiliki harta sama sekali. Anda juga tidak punya waktu, karena Anda bekerja terus bahkan sampai malam. Contoh nyatanya seperti orang tua tunggal yang harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau hanya untuk membayar hutang rentenir yang terus membumbung.

Posisi belalang. Memiliki banyak waktu tapi tidak memiliki atau sedikit memiliki kekayaan. Posisi ini sama seperti cerita dongeng dimana semut selalu bekerja keras untuk mengumpulkan makanan di waktu sulit sedangkan belalang menjalani hidup tanpa mengumpulkan untuk masa sulit.

Posisi karyawan. Titik ini mewakili sebagian besar masyarakat. Mereka menukarkan waktu mereka dengan uang dan menfokuskan untuk mencari uang untuk dibelanjakan. Jika sikap ini dipertahankan, mereka akan terus menukar waktu mereka untuk mendapatkan uang, tetap bekerja keras dan hidup dengan uang pension yang sangat minim.

Si pemilik. Memiliki kekayaan yang melimpah namun hanya sedikit waktu yang bisa digunakan secara bebas. Ereka mengira mereka memiliki bisnis, tapi kenyataannya bisnis tersebut yang memiliki mereka. Kelompok ini harus terus bekerja untuk dapat mempertahankan gaya hidup atau hal-hal yang mereka miliki sekarang ini.

Si pemenang. Mereka kaya karena mereka memiliki uang untuk dinikmati dan waktu yang bebas. Sang pemenang adalah mereka yang tidak harus bekerja untuk uang, tapi uang yang bekerja untuk mereka. Contoh nyata dari posisi ini adalah seorang investor.

Bagaimana kita bisa keluar dari perangkap waktu uang dan menuju ke posisi si pemenang ini? Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami bagaimana Anda sampai di sana untuk pertama kalinya.

Kita terperangkap dalam pemikiran jika uang yang kita hasilkan lebih banyak maka akan memecahkan semua masalah keuangan, betul begitu? Tidak seluruhnya benar. Pandangan baru yang harus ada dalam pemikiran baru yaitu dengan menciptakan kehidupan keuangan mendasar yang sederhana dan tidak banyak memakan waktu dalam penanganannya.

Kesederhanaan….adalah kunci utama. Ada orang yang mengartikan sederhana sebagai mengawasi pengeluarannya secara ketat. Pembatasan berlebihan malah merusak kepuasan kehidupan berkeluarga. Kesederhanaan adalah kesadaran untuk berusaha membatasi kebutuhan pokok kehidupan berkeluarga.

Selain membuang kemewahan hidup, sederhana juga memerlukan perubahan cara pandang dari dalam. Intisari dari kesederhanaan yaitu membedakan antara kebutuhan dan keinginan menjadi sangat penting dalam menumbuhkan hubungan yang selaras dan lebih sehat berkenaan dengan uang.

Karena itu, hiduplah sederhana. Pahami apakah itu kebutuhan atau keinginan Anda. Ubah posisi Anda menjadi si pemenang. Bila Anda tidak tahu caranya, maka cari tahu dari buku-buku, pengalaman pribadi seseorang, dari manapun.

Source : bisnis/lh3

Menjadi Pembeli Yang Bijaksana

main_img

Berbelanja adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan apalagi pada musim diskon, namun Anda perlu bijaksana dalam melakukan pembelian supaya dompet Anda tidak terkuras begitu saja. Tawaran diskon seringkali membuat kita tidak bisa menahan diri untuk membeli suatu barang. Jadilah pembeli yang bijaksana dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Buatlah inventaris. Buat daftar barang apa saja yang sudah Anda miliki dan mana yang benar-benar Anda butuhkan.

2. Teliti sebelum membeli. Sudah saatnya Anda bersikap lebih teliti dan berpikir dua kali setiap akan membeli suatu barang bahkan yang murah sekali pun. Teliti baik-baik segi kenyamanan, ketahanan, serta kecocokannya. Jadi, jangan pernah membayar sesuatu sebelum Anda yakin 100 % barang itu benar-benar sesuai dengan yang kebutuhan.

3. Membuat perbandingan. Setelah Anda menemukan barang yang Anda cari, cek harga dan bandingkan dengan harga tempat lain untuk mendapatkan harga yang termurah supaya Anda tidak menyesal setelah membelinya.

4. Hanya membeli barang yang Anda butuhkan. Jangan tergoda dengan model yang lucu atau sedang tren tetapi pastikan barang itu sesuai dengan yang Anda butuhkan. Cobalah setiap barang yang akan Anda beli jika memungkinkan.

5. Simpan bon pembelian. Jangan buru-buru membuang struk atau bon pembelian barang yang Anda beli. Hal ini perlu untuk mengantisipasi jika barang yang Anda beli terdapat kerusakan atau cacat.

6. Jangan mudah tergiur oleh iklan. Banyak produsen barang menjaring pembeli melalui iklan seperti menawarkan harga khusus, dobel diskon, kualitas terjamin dan sebagainya sehingga Anda perlu berpikirlah jernih sebelum tergoda dengan tawaran iklan tersebut

Source : planetdiskon.com/dan

Lunasi Hutang Anda!

main_imgBerdasarkan data Financial Quatient Survey yang dilakukan Citibank dan dikutip detikFinance, sebanyak 44% pemegang kartu kredit di Indonesia tidak terbiasa melunasi tunggakan kartu kreditnya. Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang berutang melalui kartu kredit, yaitu :

Hidup sulit : seperti karena terkena PHK atau membutuhkan biaya perawatan yang lama dan tidak murah.

Foya-foya : karena ingin tampil keren namun tidak sesuai kemampuan, sehingga memaksakan kehendak dan mengeluarkan uang yang lebih banyak dari penghasilan.

Shopaholic : berbelanja saat SALE dan promosi membuat mereka merasa telah berhemat, padahal jumlah yang dikeluarkan melebihi kebutuhan nyata. Anda belum tentu membutuhkan barang SALE yang Anda beli itu. Akhirnya, para shopaholic hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu dan sisanya harus direlakan terkena bunga. Jika tidak lekas dilunasi, utang ini bisa berjalan terus selama bertahun-tahun.

Pinjam-meminjam : sering karena ingin memulai bisnis dengan bermodalkan dana dari kartu kredit. Selama bisnis yang dijalankan belum menguntungkan, orang dengan tipe ini tidak mampu membayar kembali dana yang dipinjamnya melalui kartu kredit.

Hal di atas merupakan perilaku yang kurang baik. Sebisa mungkin, jangan lagi memakai kartu kredit karena Anda akan terbiasa untuk menggunakannya dan tidak lagi dapat memperhitungkan berapa banyak yang sudah Anda belanjakan dan berapa banyak yang harus Anda bayarkan beserta bunganya.

Namun, selama hutang Anda belum lunas, Anda perlu mengikuti tips berikut :

Buatlah anggaran

Catatlah pengeluaran yang ingin dibayarkan melalui kartu kredit selama sebulan. Anda harus tahu berapa jumlah minimum yang akan ditagihkan ke kartu kredit Anda, berapa bunga yang akan Anda bayar setiap kali Anda transaksi dengan kartu kredit. Awasi pengeluaran dan pastikan tidak melebihi dana yang dianggarkan.

Tentukan batas pengeluaran bulanan

Disiplinkan diri Anda dalam penggunaan kartu kredit per bulan. Hindari pengeluaran yang mendekati credit limit, selalu sisakan untuk kebutuhan darurat.

Hindari belanja impulsif

Tips ini cocok untuk wanita, karena wanita lebih suka belanja dibanding pria, walau tidak tertutup kemungkinan ada pria yang juga suka belanja. Jangan gunakan kartu kredit untuk berbelanja sesuatu yang tidak Anda rencanakan. Belanjalah layaknya Anda membawa uang tunai. Jika sudah mendekati limit Anda, jangan belanja lagi.

Bayar tepat waktu

Bayarlah utang kartu kredit sebelum batas jatuh tempo sehingga Anda tidak terkena denda. Akan lebih baik lagi jika tagihan Anda dibayar penuh setiap bulannya. Sebaiknya lakukan pembayaran dengan direct debit atau langsung dipotong dari rekening sehingga akan memperbaiki jejak Anda di bank.

Manfaatkan tenggang waktu bebas bunga

Biasanya penerbit kartu kredit memberikan nasabahnya waktu untuk membayar kartu kredit tanpa terkena bunga. Biasanya diberikan waktu 20-25 hari.

Bayar lebih dari batas minimum

Biasakan untuk membayar lebih dari batas minimum (10%). Jika Anda menerima bonus, gunakan dana tersebut untuk melunasi tagihan sehingga Anda lebih cepat terbebas utang.

Ingat! Ini bukan uang Anda

Uang yang Anda gunakan pada dasarnya adalah uang bank, bukan uang Anda, karena itu kalau Anda memakai kartu kredit Anda disebut berhutang dan harus melunasinya.

Kendalikan diri Anda dan bertanggung jawab pada setiap konsekuensi

Jika Anda memiliki keterbatasan dalam membayar tagihan dan mengawasi jumlah kartu kredit Anda, tidak salahnya Anda berkonsultasi dengan bagian layanan pelanggan atau bagian kartu kredit agar dapat menjelaskan program pembayaran yang bisa diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda.

Jangan pernah melarikan diri dari tanggung jawab Anda, karena Anda bisa diblavk list dari nasabah perbankan di seluruh Indonesia, dan bila Anda kelak membutuhkan uang, secara sistematis Anda akan dianggap tidak layak untuk menerima kredit tersebut. Tidak ada salahnya Anda kembali ke uang tunai sebagai metode pembayaran untuk memperoleh kedisiplinan dalam pengeluaran sehari-hari.

Source : detikcom/lh3

Apakah Anda Perlu Financial Planner?

main_img

Apakah Anda mulai bingung untuk mengatur dan mengendalikan uang Anda? Jika ya, berarti Anda membutuhkan seorang Financial Planner (FP). Seorang FP profesional akan mampu membantu dan melayani Anda dalam melakukan pekerjaan dan perencanaan keuangan Anda, sehingga berbagai tujuan keuangan Anda lebih mudah tercapai, antara lain :

1. Pengelolaan arus kas (Cash Flow Management) yang tertata dan teratur.

2. Membangun dan memiliki kekayaan bersih yang lebih produktif (Net Worth Management).

3. Memilih dan membeli produk asuransi yang efektif dan efisien, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan terkini.

4. Berinvestasi pada beberapa instrumen investasi, yang relatif aman dan optimal, sesuai dengan karakter risiko dan tujuan keuangan Anda.

5. Merancang dan menikmati masa pensiun yang Anda impikan, mandiri, dan sejahtera.

6. Menyusun dan merancang warisan dengan lebih bijak dan adil, sesuai dengan keinginan diri Anda.

Seorang FP akan membantu Anda untuk mengatasi berbagai ancaman penyakit keuangan, dan menjadikan Anda sebagai orang yang bebas dan mandiri dalam keuangan. Namun perlu diingat, prosesnya tidak instan. Tercapainya tujuan keuangan memerlukan proses dan waktu.

Source : kompas.com/dan

Jangan Salah Gunakan Uang Anda!

main_img

Kebanyakan orang hidup dalam mimpi indah, bergantung kepada hal-hal yang mereka pikir bisa membuat mereka kaya. Namun, Anda perlu tahu bagaimana agar uang Anda dipakai dengan benar. Berikut adalah beberapa kesalahan dalam memakai uang dan juga trik untuk menyiasati hal tersebut :

1. Jatuh cinta … dengan investasi Anda

Hal yang baik jika Anda mencintai seseorang, namun mencintai saham akan membawa masalah untuk Anda. Beberapa klien dari Laura Tarbox, seorang financial planner, berpusat pada pasar saham karena mereka merasa bekerja kepada perusahaan saham tersebut sehingga mereka akan merasa tidak setia jika menjualnya. Laura Tarbox mengemukakan bahwa hal ini jangan dibiarkan berlangsung terus. Jangan biarkan kekayaan Anda terkurung dalam satu saham lebih dari 10%.

2. Mengejar fantasi

“Keadaan masa lalu bukanlah indikasi kenyataan masa depan.” Merupakan kalimat yang tepat namun tidak semua orang yang mempercayai kalimat tersebut. Para pemain saham, misalnya, atau seseorang yang kalah dalam bisnis sehingga mengalami kerugian, biasanya jatuh dalam lumpur dan tidak dapat bangkit lagi. Mereka menumpahkan kekayaan mereka untuk mengejar mimpi / fantasi yang ada dalam pikiran mereka, sehingga saat jatuh, mereka makin terpuruk. Orang-orang seperti ini perlu tahu bahwa jika Anda gagal sekarang ini, Anda dapat meraih sukses keesokannya.

3. Menyamakan “Penjualan Promo” dengan “Harga Bagus”

Ambil contoh ada dua televisi yang dijual, keduanya sama spesifikasinya dan harganya, misalkan Rp 1 juta. Namun, di salah satu TV tersebut tertera harga awalnya Rp. 1,5 juta. Mana yang Anda pilih? Anda pasti pilih TV yang dari Rp 1,5 juta menjadi Rp. 1 juta, bukan? Padahal televisi yang satunya lagi itu merupakan televisi rekomendasi banyak orang. Kenapa Anda memilih TV yang sedang dijual promo? Sederhana sekali, karena sedang dalam harga murah.

Kenyataannya, Rp. 1 juta tetaplah Rp. 1 juta. Hanya karena ada informasi Rp. 1,5 juta diberi tanda silang dan diganti dengan Rp. 1 juta, bukan berarti Anda langsung mengeluarkan uang Anda untuk mendapatkannya. Lain kali, jika Anda ingin membeli sesuatu, ingatlah apakah benda tersebut harganya sejajar dengan nilainya, apakah Anda memerlukannya, atau mungkin Anda bisa mendapatkan benda lain yang mirip tapi dengan harga lebih rendah.

4. “Balas dendam”

Anda tidak butuh benda tersebut, Anda bahkan tidak mau. Tapi, tidak ada seorang pun yang dapat memberitahu Anda apa yang tidak seharusnya Anda beli. Anda seperti orang balas dendam yang membeli barang-barang tanpa peduli dengan keuangan Anda. Jika Anda benar-benar susah mengendalikannya, bicaralah dengan penasihat keuangan atau perencana keuangan Anda.

5. Berutang

Banyaknya orang yang mempunyai tabungan hanya sebesar 2% daripada mereka yang mempunyai kartu kredit sebanyak 14%. Mungkin Anda akan berargumentasi bahwa Anda membutuhkannya untuk keadaan darurat. Tidak ada alasan sebenarnya bagi Anda untuk hidup dalam keadaan berhutang, baik kepada bank maupun perseorangan. Mengantisipasi keadaan darurat yang sewaktu-waktu bisa terjadi, Anda harus rajin menabung pendapatan Anda secara rutin dan bijaksana. Itulah aset Anda ke depan. Mungkin Anda masih punya kartu kredit, tapi Anda tidak menggunakannya lagi, kecuali Anda sudah tidak punya jalan keluar.

6. Ketidakamanan Perbankan Online

Secara perhitungan kasar, setengah dari penduduk dunia ini sudah mengaktifkan online banking-nya, dimana managemen dan waktu lebih mudah. Pertanyaannya sekarang, bank apa yang mempunyai keamanan perbankan online? Mereka menaruh banyak firewall, seperti tembok-tembok di sekeliling kita, mereka menyediakan satpam untuk menduduki tempat-tempat yang dianggap bisa dimasuki pencuri selama 24/7.

Sekarang lihat mailbox Anda yang mungkin tidak dikunci dan dijaga, itu yang dicari pencuri. Kenyataannya, pencuri dapat menyusup dan mengambil informasi rahasia Anda via email atau mereka menyusup ke rekening bank online Anda. Jika Anda sudah melakukan online banking ini, jangan kuatir. Beri pengaman pada jaringan internet Anda dan cek secara teratur data keuangan Anda.

7. Menimbun uang

Alkitab katakan, “Ada orang yang menimbun harta tapi selalu kekurangan, tapi ada yang menyebar harta dan hidup dalam kelimpahan.” Ini membuktikan bahwa ketika Anda memberikan uang kepada yang kekurangan, maka suatu hari Anda akan diberi. Bukan berarti, pikiran Anda melulu tentang diberi makanya Anda memberi. Bukan pula berarti Anda boros dan tidak perlu menyimpan uang lagi.

Uang, Anda tabung untuk membuat Anda dan orang-orang yang Anda cintai agar merasa aman dan nyaman. Hal yang sangat membahagiakan bila Anda menggunakan uang tersebut untuk menyenangkan keluarga Anda, membawa anak Anda ke tempat bermain, menyenangkan orangtua Anda dengan mengajaknya jalan-jalan ataupun memberikan hadiah-hadiah kecil kepada orang yang Anda kasihi. Jauh lebih menyenangkan dibandingkan bila Anda baru akan memberikan uang tersebut setelah Anda menutup usia.

Source : yahoo/lh3

Sukses Dengan Bisnis Online

main_imgKemudahan media internet saat ini merupakan salah satu faktor kuat mengapa bisnis ini akan semakin banyak diminati tidak hanya oleh para calon wirausaha, tetapi juga para pembeli.

Namun, sepertinya tidaklah lengkap bila artikel mengenai bisnis online hanya mengangkat sisi jenis-jenis usahanya, tanpa memberi tahu cara bagaimana mengelolanya. Mudah-mudahan dengan Anda mengetahui bagaimana menjalankan usaha ini, semangat Anda berbisnis online semakin besar dan akhirnya mau mengambil bagian di dalamnya.

Setidaknya ada 6 hal yang perlu Anda ketahui agar usaha Anda di bidang ini tidak gagal dan meraup banyak uang:

1. Jenis Usaha. Anda perlu menentukan terlebih dahulu jenis usaha yang bisa mendatangkan uang. Misalnya menjual produk, jasa, informasi, iklan atau menjalankan produk orang lain.

2. Nama Komersil. Buatlah nama situs (domain) yang tidak terlalu panjang, mudah diingat dan mencerminkan bisnis yang Anda jalani. Sebagai referensi, lihatlah beberapa situs yang Anda anggap akan menjadi saingan Anda ketika menjalankan bisnis online.

3. Sewa Tempat. Banyak website memberikan informasi mengenai cara membuat, mendesain, memasang website di internet, gunakanlah itu sebagai panduan Anda. Dari sana juga Anda akan mengetahui apakah harus menggunakan web berbayar atau hanya memakai blog sebagai pasar Anda.

4. Toko Segala Ada. Buatlah desain website yang semenarik mungkin dan memudahkan konsumen menemukan yang mereka cari. Toko online yang bagus akan menjadi tempat menyenangkan untuk dijelajahi dan memberi kemudahan mencari barang yang digunakan.

5. Gencar Promosi. Agar banyak dikunjungi, Anda perlu berpromosi. Di dunia maya, Anda dapat menggunakan search engine, iklan baris, atau space banner berbayar di web yang banyak pengunjungnya untuk mengenalkan toko online Anda. Selain itu, saling bertukar banner dengan web lain adalah cara yang bisa Anda pakai untuk mengiklankan toko online Anda.

6. Puaskan Pelanggan. Toko yang sukses tentunya memiliki customer service yang bagus. Nah, agar toko online Anda bisa memuaskan konsumen atau pelanggan, berikan berbagai fasilitas berupa informasi online, menjawab pertanyaan dengan cepat, cara pemesanan dan pembayaran mudah, pengiriman cepat dan menerima pengembalian barang yang tidak sesuai pesanan.

Source : tipsanda/bm

Tips Membuat Kartu Bisnis Profesional

main_img

Siapa bilang jika kartu Bisnis tidak penting bagi seorang wirausaha, investor, pengusaha, ataupun para profesional di bidang tertentu? Sekarang ini sepertinya tidak pas rasanya bila pertemuan bisnis tidak membawa kartu bisnis di dompet. Selain sebagai media memperluas jaringan, kartu bisnis dapat menjadi penarik calon pelanggan/rekanan untuk melakukan kegiatan bisnis dengan nama/perusahaan yang tertera di kartu tersebut.

Melihat fungsi yang cukup besar dalam menyukseskan usaha seseorang sangat disarankan untuk membuat kartu bisnis dengan profesional. Lalu bagaimanakah membuat kartu bisnis yang dikatakan profesional? Berikut tipsnya:

1. Desain kartu yang Anda Inginkan. Tidak perlu untuk menjadi seorang desainer handal untuk melakukan hal ini. Anda cukup membayangkan dan mulai membuat sketsa di selembar kertas kartu yang akan buat. Sketsa ini berguna untuk memberikan gagasan dan mewujudkan inspirasi tentang apa yang ingin Anda cari. Warna menambah kekayaan nuansa kartu nama. Emas, hitam, perak, merah dan warna cream, semua berkesan profesional.

2. Pilih font logo Anda. Sebuah font cursive mewah bisa membuat desain Anda berkesan profesional, tetapi perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis font cursive yang terkadang sulit untuk dibaca. Jika Anda mau menggunakan font cursive, gunakan salah satu jenis yang dapat dibaca dengan mudah. Sangat tidak disarankan mencampur jenis font terutama untuk informasi kontak dan slogan.

3. Kurangi unsur-unsur yang tidak menambah tampilan dari kartu Anda. Menjejalkan banyak grafis atau teks ke dalam kartu bisnis Anda akan membuatnya berkesan ruwet dan mungkin akan menyebabkan calon pelanggan prospektif/rekanan bisnis Anda melemparkan kartu bisnis Anda. Buatlah simple. Nama perusahaan Anda — lebih besar dari semua informasi lainnya — teks kontak dan mungkin sebuah slogan tajam yang terkait/mencerminkan bisnis Anda dalam satu baris. Anda bisa menambahkan beberapa layanan di sepanjang tepi bawah kartu tersebut dalam font kecil (tapi hanya jika Anda tidak menggunakan pembatasan).

4. Gunakan grafis dengan bijaksana (minimal). Jangan buang-buang ruang berharga di kartu Anda dengan grafis yang besar. Hindari grafis yang tampak mencolok dan kartun. Kartu nama profesional tidak bergantung pada elemen grafis yang berlebihan. Untuk itu batasi penggunaan grafis hanya pada logo perusahaan Anda.

5. Masukkan desain kartu bisnis Anda pada program software yang dirancang untuk menyunting grafis. Memang Anda bisa menggunakan aplikasi Microsoft Word untuk melakukan pendesainan, tetapi alangkah lebih Anda menggunakan program-program aplikasi khusus untuk grafis seperti Corel Draw atau software khusus untuk kartu nama.

6. Setelah semua suntingan akhir dibuat untuk melihat hasil akhir, cetaklah kartu bisnis Anda. Untuk pencetakkan, sebaiknya Anda melakukannya dengan jumlah terbatas terlebih dahulu. Apabila setelah hasil cetakkannya keluar sesuai dengan yang Anda harapkan barulah Anda mencetak kartu bisnis Anda dalam jumlah besar.

Source : tipsanda

Berbisnis Itu Dekat Dengan Ketidakpastian

main_imgKesalahan pertama dari orang yang sedang membangun bisnis atau investasi adalah kurangnya semangat berwirausaha. Mungkin secara fakta ia memang bukanlah seorang karyawan di sebuah perusahaan, tetapi seorang pemilik usaha. Hanya saja yang menjadi masalah, hal itu tidak membuktikan bahwa orang yang memiliki usaha memiliki mental seorang usahawan/ pebisnis.

Salah satu parameter seseorang memiliki semangat berwirausaha adalah sikapnya terhadap ketidakpastian - di dalam ketidakpastian terdapat resiko-resiko yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, dalam tulisan bukunya ‘Wirausah Muda Mandiri’ menyatakan yang kurang lebih sama tentang ketidakpastian dalam berbisnis. Di bukunya tersebut mengatakan banyak pemula yang gagal berwirausaha karena gagal menanamkan passion ke dalam alam ketidakpastian. Artinya, pebisnis pemula belum menyadari bahwa kegiatan berbisnis berdekatan dengan ketidakpastian. Bukan sekadar ada modal, pengembalian keuntungan, dan kejayaan.

Menjadikan ketidakpastian sebagai sahabat adalah prinsip yang harus dimiliki pebisnis awal. Memahami risiko dan bagaimana persepsi yang harus dibangun mengenai risiko, ini jauh lebih penting dalam berbisnis.

Berikut prinsip-prinsip bisnis yang diberikan Rhenald Kasali bagi para pengusaha baru dapat kuat ketika berjalan dalam alam ketidakpastian:

* Pebisnis harus selalu bersiap menerima atau menghadapi kenyataan terburuk, meski selalu berharap yang terbaik.

* Belajar dari setiap langkah yang dijalankan dalam bisnis, meski pebisnis tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan atau direncanakan.

* Kenali dan bersahabat dengan data, informasi atas kegiatan berbisnis, hingga Anda mengenal pola, pelaku, dan akibat-akibatnya. Ketidakpastian eksis saat Anda tidak mengenali apa yang sedang dihadapi.

* Rumusnya adalah, semakin pasti suatu bisnis, semakin kecil risikonya, semakin kecil pula kemungkinan keuntungannya. Sebaliknya, semakin besar ketidakpastian, semakin besar keuntungan di baliknya.

* Semakin besar probabilitas keuntungan dari berbisnis, semakin besar risikonya.

* Sesuatu yang terkesan lebih pasti, terkandung ketidakpastian di dalamnya. Yang perlu dipastikan adalah persepsi terhadap risiko. Untuk mengurangi risiko, bersahabatlah dengan data dan informasi, tanamkan keahlian dan reputasi, bangun jejaring, fokus pada keunggulan, dan jalani bisnis dari sesuatu yang Anda cintai.

Source : Kompas Female

Menikmati Peluang Usaha Bubur Buah

Wirausaha
Menikmati Peluang Usaha Bubur Buah
Jumat, 30 April 2010 | 08:28 WIB

KOMPAS.com — Bubur atau puree memberikan banyak manfaat bagi para pengusaha buah. Dalam bentuk puree, selain tahan lama, buah juga mudah disimpan. Kepraktisan inilah yang membuat permintaan puree di dalam dan luar negeri cukup besar. Bahkan, pasokan yang ada belum mencukupi.

Kita tidak bisa menyimpan buah segar dalam waktu yang terlalu lama. Karena itu, saat panen melimpah, penyimpanan buah menjadi masalah. Banyak buah yang terbuang sia-sia karena membusuk.

Salah satu solusi masalah ini adalah dengan membuat bubur atau puree dari buah. Maklum, dalam bentuk puree, buah dapat disimpan dengan lebih mudah dan lebih tahan lama.

Sholeh BH Kurdi, pemilik CV Promindo Utama, sudah memproduksi puree buah sejak tahun 2004. Promindo Utama adalah salah satu binaan pengusaha Departemen Pertanian. Promindo juga menjadi proyek percontohan (pilot project) produsen puree di Jawa Barat.

Awalnya, Sholeh hanya ingin menampung sisa panen mangga yang berlimpah di Cirebon sebab buah ini tak dapat bertahan lama dan hanya berbuah pada musimnya.

Nah, dalam bentuk puree, produsen mangga bisa menyimpannya sampai tujuh bulan. "Bisa bertahan hingga musim panen mangga selanjutnya," kata Sholeh.

Untuk membuat puree itu, Sholeh melumatkan buah dan menyaringnya hingga menjadi berbentuk seperti bubur. Ia lalu memproses bubur dengan mesin pasteurisasi sebelum mengemas dan menyimpannya. Dia biasa mengemas puree dalam kemasan botol ataupun jeriken.

Sholeh tak hanya membuat puree dari Mangga. Dia juga memproduksi puree jambu biji, sirsak, stroberi, lemon, dan nanas.

Dia menjual hampir semua produknya dengan harga Rp 15.000 per liter. Cuma harga puree mangga gedong gincu dan stroberi yang berbeda, yakni Rp 20.000 per liter dan Rp 18.000 seliter.

Promindo membuat puree berdasarkan pesanan yang masuk. Tiap bulan, Sholeh menjual tiga sampai lima ton puree. Artinya, Sholeh kira-kira meraup omzet minimal Rp 45 juta per bulan.

Dia mendistribusikan puree ke pabrik jus buah di Jakarta dan Bandung. Konsumen puree lainnya adalah pembeli langsung.

Bubur buah ini memiliki banyak kegunaan, misalnya untuk membuat selai, campuran yoghurt, ataupun topping untuk puding. Bisa juga untuk membuat jus buah untuk konsumsi sendiri ataupun dijual di gerai eceran. Kita tinggal menambahkan gula dan air.

Adapun Sutomo, pemilik PT Semesta Alam Petro, hanya khusus membuat puree buah markisa. Cara pembuatannya sedikit berbeda.

Sutomo mengambil daging markisa dan memisahkan bijinya. Lalu, dia membekukan air sari buah markisa. "Selanjutnya, terserah mau membuat sirup atau jadi bahan kue," kata Sutomo.

Sutomo melihat bisnis puree markisa memiliki pasar yang potensial. Saat ini dia tengah melayani pengiriman puree markisa untuk pasar Australia. Setiap tiga bulan sekali dia mengirim 15 ton puree markisa ke Australia.

Untuk pasar ekspor, Sutomo menjual puree markisa itu seharga 1,9 dollar AS per kilogram. Alhasil, Sutomo meraup omzet Rp 90 juta-Rp 100 juta saban bulan dengan margin keuntungan 30 persen.

Untuk melayani kebutuhan pasar lokal, Sutomo memproduksi puree markisa dalam bentuk sirop. Sirop tersebut terbuat dari sari markisa murni yang dipanaskan dan ditambah gula sebagai pengawet.

Dia menjual sirop markisa ini di Jakarta dan Surabaya dengan harga grosir Rp 10.000 per botol ukuran 500 mililiter. Karena produk baru, Sutomo mengumpulkan omzet Rp 20 juta per bulan. "Marginnya sangat kecil, hanya sekitar 5 persen," kata Sutomo.

Sutomo melihat prospek bisnis puree markisa sangat cerah, khususnya untuk pasar mancanegara. Pasokannya ke Australia itu hanya separuh dari permintaan pasar di sana. Adapun kebutuhan puree markisa di Eropa mencapai 120.000 ton setahun. Kebutuhan tersebut merupakan 30 persen total dari kebutuhan dunia. Minat? (Kontan)

Bisnis Modal "ATM"

Banyak jawaban untuk pertanyaan bagaimana memulai sebuah usaha, antara lain harus cari modal dulu, harus pelajari pasar dulu atau ada juga yang modal nekad saja. Semuanya benar, untuk memulai usaha asal ada niat, tekad, ketekunan, keuletan, semangat tak mudah menyerah, pasti akan berhasil. Orang yang hanya bermodal nekad maupun pengusaha yang melakukan persiapan dengan matang sama-sama memiliki peluang untuk sukses. Semua orang yang berkemauan kuat dan mau bekerja keras bisa sukses.

Untuk mengembangkan jenis usaha apa saja yang bisa ditekuni sebenarnya cukup gampang. Modalnya hanyalah ATM, yakni Amati, Tirukan, dan Modifikasi.

1. Amati. Lihat sekeliling Anda, di sana ada banyak bertebaran jenis usaha yang bisa Anda tekuni. Mulai dari yang sudah banyak digeluti oleh orang lain, maupun usaha-usaha yang menurut Anda masih jarang yang disentuh orang lain. Atau, Anda bisa menemukan sejumlah kebutuhan orang yang belum tersentuh sehingga bisa jadi ladang bisnis yang baru buat Anda.

2. Tirukan. Coba tirukan bisnis yang sudah berhasil atau ramai mendapat pelanggan di sekitar Anda. Misalnya Anda melihat pedagang bakso yang ramai. Coba, lihat apa yang membuatnya laris. Apakah lokasinya, rasanya, atau mungkin pelayanannya yang unik. Tirukan saja, apa kunci sukses yang membuatnya ramai. Sistem waralaba sebenarnya adalah salah satu cara untuk meniru.

3. Modifikasi. Di sini memerlukan kreatifitas Anda, jangan hanya meniru mentah-mentah saja. Gunakan pula cara promosi yang unik.

Yang penting, jika sudah menemukan jenis usaha yang ingin Anda geluti, segera take action! Lakukan dengan sepenuh hati dan terjuni dengan tekad kuat agar berhasil. Ingat. Peluang ada di mana-mana, tapi peluang baru benar-benar jadi uang kalau Anda mau mewujudkannya. (Ditulis oleh Agoeng Widyatmoko, seorang konsultan independen usaha kecil (UKM) dan penulis buku 100 Peluang Usaha, Peluang Usaha untuk Anak Muda, Peluang Usaha untuk Ibu Rumah Tangga, dan Peluang Usaha untuk Pensiunan.)
Source : andriewongso.com/dan,jawaban.com

Powered by Blogger